Dalam dakapan angin sepi
Ku elus semilir pilu
Titis jernih menuruni lekuk mulus pipiku
Ku seka, jatuh lagi mutiara jernih itu
Lantas aku berlalu lesu
Terputusnya ikatan ini
Hanya kerana secarik hati terluka
Akukah yang bersalah
Segalanya masih kabur
Hanya aliran air mata
Yang mengaburi pandanganku
Perit hanya Tuhan yang tahu